Tata Wicara SH Terate


Sebagai makhluk sosial kita tidak lepas dari komunikasi. Pengertian komunikasi diambil dari bahasa latin communicatio, yang bersumber dari istilah ”communis” yang berarti membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Dalam kehidupan sehari-hari selain menjadi makhluk individu, manusia juga sebagai makhluk sosial yang sangat membutuhkan interaksi dengan orang lain. Dari interaksi itulah terjadi komunikasi untuk menyampaikan pesan, saling bertukar informasi dengan orang lain untuk tujuan tertentu. Kemudian pendapat lain dari Rogers & O. Lawrence Kincaid “Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lain yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam”.
Dalam berkomunikasi dibutuhkan sikap saling menghargai antara satu dengan lainnya. Hal tersebut bertujuan agar terjadi kenyamanan dalam berinteraksi sehingga pungkasan apa yang kita utarakan dapat tersampaikan. Selain itu, saling menghargai dapat memperkuat ikatan persaudaraan antara keduanya.
SH Terate sangat menjunjung tinggi rasa saling menghargai. Sehingga hal ini diaturdalam materi ke SH an SH Terate. SH Terate memberikan patokan berdasarkan agama dan adat istiadat yang berlaku tentang tata cara pergaulan, di antaranya tata pergaulan dalam keluarga, tata pergaulan dalam masyarakat, tata pergaulan di lingkungan akademik serta tata pergaulan di lingkup SH Terate.
 Era sekarang ini, berinteraksi tidak hanya secara langsung berhadapan, namun dapat juga menggunakan media komunikasi seperti hand phone melalui telfon atau sms, dapat juga chat lewat jejaring sosial Fb dan kawan-kawan. Jadi etika berinteraksi harus dipelajari dan dipahami berdasarkan alat komunikasi yang digunakan.
Di antara kita mungkin pernah mendapati tata cara berbicara seseorang yang tidak nyaman untuk kita dengar. Namun, di sisi lain sebenarnya seseorang tersebut tidak ada maksud untuk menyakiti hati kita, hanya saja gaya bahasanya yang kurang berkenan. Mungkin satu dua kali tidak menjadi masalah, namun perlu diingat bahwa kita hidup tidak lepas dari komunikasi, jadi apakah seumur hidup kita akan menyakiti hati orang lain baik hati orang-orang yang jauh ataupun yang terdekat dengan kita. Perlu dingat pula, manusia terhebat di duniapun masih membutuhkan bantuan orang lain. Apakah kita rela hanya karena gaya bahasa kita yang keliru kita kehilangan kerjasama, kita kehilangan pertolongan?
Kata kunci sebagai manusia SH Terate, tata pergaulan yang meliputi sikap tingkah laku dan tata wicara kepada yang lebih tua kita menghormati, kepada yang lebih muda kita menyayangi dan menuntun serta memberi contoh yang baik.

            Kata-kata mutiara berbahasa Jawa yang digunakan di SH Terate

Ajining raga saka busana, ajining diri saka lathi (Berharganya raga kita di lihat dari tata cara kita berpakaian, Berharganya diri kita tercermin dari tata cara kita berbicara)

Welas asih maring sepadapadane titah (Saling mengasihi kepada sesama)
               
Guyub rukun handarbeni (Guyub rukun dan saling memiliki dan menjaga)
               
Referensi:

http://psht-banjarwati.blogspot.com/2009/12/tata-pergaulan-psht.html
Share on Google Plus

About Samsul Arifin

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar